FUNGSI KEUANGAN PERUSAHAAN

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS

FUNGSI KEUANGAN PERUSAHAAN

 

 

 

OLEH

                           NURHASUNAH

NENI YUNITA KURNIAWATI

RIVALDI HIDAYAT

 

 

 

 

S1 AKUNTANSI REGULER PAGI

FAKULTAS EKONOMI – UNIVERSITAS MATARAM

2014

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • Pembelanjaan

 

Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin (Bambang Rianto 2002).

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi :

  • Fungsi pengalokasian dana
  • Fungsi pemenuhan kebutuhan dana

Pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Pembelanjaan pasif

Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana guna membelanjai usahanya. Dana yang diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.

  1. Pembelanjaan aktif

Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga.

  • Organisasi Pembelanjaan Perusahaan

Pada umumnya, terutama perusahaan besar, ada tiga golongan yang bertanggung jawab dalam segala masalah yang berhubungan dengan pembelanjaan, yaitu :

  1. Direktur Keuangan, yang bertanggung jawab tentang perencanaan umum pembelanjaan perusahaan dan bertindak sebagai instansi teratas untuk masalah yang menyangkut kegiatan-kegiatan dalam pembelanjaan/biaya pada umumnya.
  2. Pengawas Keuangan, yang bertanggung jawab dalam memelihara pembelanjaan dan keuangan sehingga setiap tindakan yang berhubungan dengan masalah keuangan dapat selalu diawasi.
  3. Bendahara Keuangan, yang bertanggung jawab dalam penyediaan dana yang diperlukan untuk pembelanjaan operasi perusahaan serta menjaga keseimbangan arus perputaran dana perusahaan.
  • Unsur-unsur Kontinuitas/Daya Tahan Perusahaan

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :

  1. Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  2. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
  3. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :


Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek  x 100%


Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

  1. Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.

Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /    jumlah seluruh utang     x 100%



 

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

  1. Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
  2. Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.

Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Ekonomis = laba bersih sebelum pajak /  jumlah modal perusahaan  x 100%



  1. Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.

Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Modal Sendiri = laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri     x 100%


 

  1. Soliditas, adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, dapat berupa :
  2. Soliditas moril, ialah kepercayaan pihak luar terhadap para pemimpin perusahaan.
  3. Soliditas komersil, ialah kepercayaan akan pemenuhan janji-janji dalam kegiatan perusahaan.
  4. Soliditas finansial, kepercayaan dalam bidang keuangan pada perusahaan.
  • Sekuritas dan Investasi

 

  1. Sekuritas

Sekuritas adalah suatu bentuk kepemilikan berupa secarik kertas yang berisikan bentuk kepemilikan untuk mendapatkan bagian dari suatu kekayaan ataupun prospek atas perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut.

  • Jenis-jenis sekuritas

Sekuritas bisa dibedakan menjadi tiga berdasarkan ketentuan analisanya.

  • Sekuritas yang biasa memberikan kita penghasilan tetap.

Sekuritas yang dimaksud dari jenis ini adalah obligasi, sekuritas ini bisa memiliki nilai nominal yang biasa dikenal dengan face value. Ketentuan sekuritas jenis ini berdasarkan perhitungan sekuritas akan didapat hasil yaitu bila tingkat suku bunga yang dianggap oleh investor telah meningkat, harga pasar obligasi akan turun, dan begitu juga sebaliknya. Jadi harga obligasi bergantung pada tingkat suku bunganya itu sendiri.

  • Sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap.

Jenis dari sekuritas ini adalah saham, biasanya si pemilik saham akan mendapatkan keuntungan dan penghasilan dari saham melalui bentuk dividen dan perubahan harga saham di pasar saham. Jika harga beli saham lebih tinggi dari harga jual saham, maka investor atau pemodal akan mendapatkan capital loss.

  • Sekuritas yang memiliki karakter pilihan.

Salah satu dari jenis sekuritas ini adalah warrant. Warrant adalah opsi atau pilihan untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga saham tertentu yang biasa digunakan sebagai tambahan pada saat penerbitan obligasi. Jika suatu obligasi atau sekuritas disertai dengan warrant maka si pemodal bisa memperoleh bunga yang tetap dari pembelian obligasi dan juga memperoleh opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu.

  1. Investasi

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun atau investasi jangka panjang sebagai penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang dapat berupa :
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obigasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan datang.

Bentuk-bentuk investasi jangka panjang :

  1. Saham

Sebuah perusahaan juga bisa mendapatkan dana dari para investor dengan mengeluarkan atau menerbitkan saham. Berbeda dengan obligasi, saham adalah sebuah pernyataan dan bukan merupakan surat hutang dan tidak ditebus penerbitnya.

  1. Reksa Dana (Mutual Funds)

Para investor dapat melakukan investasi namun tidak secara langsung, yakni menggunakan perantaraan perusahaan reksa dana. Dana-dana yang terkumpul dari para investor dalam jumlah yang cukup besar akan meningkatkan tawar-menawar dari perusahaan reksa dana.

  1. Investasi Program Pensiun

Perusahaan asuaransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan program investasi dana pensiun. Apabila tiba masa pensiun, investor akan mendapatkan sejumlah dana yang berasal dari hasil pengembangan dari pihak perusahaan asuransi. Namun investasi dan program pensiun ini tidak banyak menghasilkan bunga dibanding dengan menabung pada sebuah bank tertentu yang sifat bunganya lebih besar. Besar keuntungan dan bunga yang diperoleh tergantung dari besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.

  1. Investasi Emas

Emas yang termasuk dalam logam mulia 99,99% merupakan salah satu logam berharga dan langka yang kehadirannya dapat diterima oleh kalangan umum. Emas yang sifatnya mudah dibentuk dan sering digunakan sebagai perhiasan menjadikan emas sebagai alat investasi yang aman dan menguntungkan.
Dalam keadaan yang tidak menentu, banyak orang beralih investasi ke emas karena emas memiliki nilai jual yang lebih stabil dan kapan saja bisa diuangkan saat dibutuhkan.

  1. Obligasi
    Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian keuntungan.
  2. Investasi dalam Aktiva Lain-lain

Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila investasi itu dijual.

Tujuan investasi jangka panjang :
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, dividen, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

2.3 Pengertian Modal

Modal adalah sumber daya yang diciptakan oleh manusia dan digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang dan jasa. Istilah modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : modal aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau penggunaan dana, sedangkan modal pasif merupakan sumber dana.
2.4 Sumber-sumber Modal

Keputusan mengenai pemenuhan kebutuhan dana berbicara tentang bagaimana perusahaan memperoleh dana untuk membiayai pengadaan asset/aktiva dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Masalah ini dikenal dengan istilah Pembelanjaan Aktif.

Klasifikasi sumber-sumber dana ditinjau dari mana dana tersebut diperoleh :

  1. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan.

Dalam hal ini kebutuhan dana/modal diperoleh dari dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri oleh perusahaan, atau dengan kata lain merupakan pendanaan dengan kekuatan sendiri. Hal ini seringkali disebut sebagai Pembelanjaan Internal (Internal Financing). Yang termasuk sumber dana internal yaitu :

  • Penggunaan laba cadangan.
  • Laba ditahan atau yang tidak dibagikan (Retained Earning).
  • Penyusutan aktiva tetap yang sementara belum digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang lama, hal ini dikenal dengan istilah Pembelanjaan Intensif.

Keunggulan pembelanjaan internal :

  • Mudah diperoleh, karena tersedia di perusahaan.
  • Dapat digunakan kapan saja/fleksibel.
  • Tidak ada biaya (misalnya biaya bunga).

Kelemahan pembelanjaan internal :

  • Jumlahnya relatif terbatas, sementara perusahaan mungkin butuh dana yang jumlahnya lebih besar.
  1. Sumber dana yang berasal dari luar perusahaan.

Dalam hal ini kebutuhan dana atau modal didapatkan dari sumber-sumber modal di luar perusahaan. Pendanaan ini bisa didapatkan dengan memenuhi kebutuhan modal dari para pemilik atau kreditur. Hal ini seringkali disebut sebagai Pembelanjaan Eksternal (External Financing).

Yang termasuk sumber dana eksternal yaitu :

  • Modal Asing (debt financing)

Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau jangka pendek. Ciri dari kekayaan asing ini ialah tidak terikat secara permanen, atau hanya terikat sementara, yang sewaktu-waktu akan dikembalikan lagi kepada yang meminjamkan.

Keunggulan pembelanjaan eksternal :

  • Jumlah dana yang tersedia relatif tidak terbatas.
  • Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber.

Kelemahan pembelanjaan eksternal :

  • Adanya kewajiban perusahaan untuk membayar bunga atau membayar dividen.

Perbedaan modal sendiri dengan modal asing antara lain :

  1. Modal sendiri berasal dari pemilik, sedangkan modal asing berasal dari pihak luar perusahaan.
  2. Modal sendiri terikat secara permanen dalam perusahaan, sedangkan modal asing terikat sementara.
  3. Modal sendiri mendapat bagian laba, sedangkan modal asing mendapat bunga.
  4. Para pemegang saham memiliki hak suara, sedangkan para pemegang obligasi atau para kreditur yang memberikan modal asing tidak memiliki hak suara.
  5. Jangka waktu jatuh tempo untuk saham cenderung tidak terbatas sedangkan jangka waktu jatuh tempo pengembalian hutang atau modal asing telah ditentukan dengan jelas sebelumnya.
  6. Apabila perusahaan menutup usahanya atau dilikuidasi, maka pihak yang memberikan modal asing mendapat prioritas lebih dulu untuk mendapatkan uangnya kembali dibandingkan dengan para pemegang saham.

 

BAB III

PENUTUP

 

  • Kesimpulan

Untuk membangun sebuah usaha diperlukan modal. Modal adalah sumber daya yang diciptakan oleh manusia dan digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh karena itu peran modal sangat penting dalam perusahaan. Dengan adanya modal dan sumber daya lainnya, perusahaan akan dapat berjalan.

Pembelanjaan perusahaan adalah seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin. Perusahaan melakukan pembelanjaan aktif dan pasif. Dalam pembelanjaan aktif, perusahaan berupaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan dalam pembelanjaan pasif, perusahaan berupaya mencari sumber dana guna membelanjai usahanya.

Pemimpin perusahaan perlu memperhatikan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio soliditas guna mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan juga akan lebih maju jika memiliki sekuritas dan melakukan investasi yang menguntungkan dimasa depan.

   

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1 Latar Belakang

Masalah pengelolaan keuangan sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Keuangan suatu perusahaan berkaitan dengan penggunaan dana dan sumber-sumber dana. Pengelolaan penggunaan dana tercermin dalam bentuk berbagai aktiva dalam neraca, baik aktiva lancar maupun aktiva tetap. Semakin tepat pengalokasian dana ke berbagai aktiva, maka semakin besar kesempatan perusahaan untuk memperoleh keuntungan. Dengan kata lain, semakin efisien penggunaan dana, tentunya semakin baik bagi perusahaan. Mengacu pada pernyataan di atas, di dalam makalah ini akan diuraikan tentang penggunaan dana dan sumber-sumber dana perusahaan serta fungsi keuangan perusahaan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah

  • Apa itu pembelanjaan perusahaan?
  • Apa itu sekuritas dan investasi?
  • Apa itu modal?
  • Dari manakah sumber-sumber modal perusahaan?

1.3 Manfaat dan Tujuan

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang pembelanjaan perusahaan, sekuritas dan investasi, modal serta sumber-sumber modal dalam perusahaan.

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • Pembelanjaan

 

Pembelanjaan perusahaan diartikan sebagai seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin. (Bambang Rianto 2002)

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa fungsi pembelanjaan dalam perusahaan meliputi :

  • Fungsi pengalokasian dana
  • Fungsi pemenuhan kebutuhan dana

Pembelanjaan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Pembelanjaan pasif

Merupakan aktivitas perusahaan dalam mencari sumber dana guna membelanjai usahanya. Dana yang diperoleh tersebut dipilih yang syarat-syaratnya paling menguntungkan.

  1. Pembelanjaan aktif

Merupakan upaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga.

  • Organisasi Pembelanjaan Perusahaan

Pada umumnya, terutama perusahaan besar, ada tiga golongan yang bertanggung jawab dalam segala masalah yang berhubungan dengan pembelanjaan, yaitu :

  1. Direktur Keuangan, yang bertanggung jawab tentang perencanaan umum pembelanjaan perusahaan dan bertindak sebagai instansi teratas untuk masalah yang menyangkut kegiatan-kegiatan dalam pembelanjaan/biaya pada umumnya.
  2. Pengawas Keuangan, yang bertanggung jawab dalam memelihara pembelanjaan dan keuangan sehingga setiap tindakan yang berhubungan dengan masalah keuangan dapat selalu diawasi.
  3. Bendahara Keuangan, yang bertanggung jawab dalam penyediaan dana yang diperlukan untuk pembelanjaan operasi perusahaan serta menjaga keseimbangan arus perputaran dana perusahaan.
  • Unsur-unsur Kontinuitas/Daya Tahan Perusahaan

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus menjaga unsur-unsur berikut :

  1. Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
  2. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
  3. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan untuk menjamin proses produksinya.

Untuk melihat suatu badan usaha likuid atau tidak, disusun suatu neraca likuiditas atau daftar likuiditas. Kemudian dihitung rasio likuiditasnya, yaitu suatu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah utang jangka pendek yang dinyatakan dengan rumus :

Ratio Likuiditas = jumlah aktiva lancar / jumlah utang jangka pendek   x 100%



Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio likuiditasnya minimal 200%.

  1. Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.

Ratio solvabilitas dihitung dengan rumus :

Ratio Solvabilitas = nilai jual aktiva /  jumlah seluruh utang x 100%



 

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel, artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan dilikuidasi.

  1. Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
  2. Rentabilitas ekonomis, kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari keseluruhan modal yang digunakan.

Rentabilitas ekonomis dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Ekonomis =  laba bersih sebelum pajak / jumlah modal perusahaanx 100%



  1. Rentabilitas modal sendiri, adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan.

Rentabilitas modal sendiri dihitung dengan rumus :

Rentabilitas Modal Sendiri =  laba bersih setelah pajak / jumlah modal sendiri   x 100%


 

  1. Soliditas, adalah kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, dapat berupa :
  2. Soliditas moril, ialah kepercayaan pihak luar terhadap para pemimpin perusahaan.
  3. Soliditas komersil, ialah kepercayaan akan pemenuhan janji-janji dalam kegiatan perusahaan.
  4. Soliditas finansial, kepercayaan dalam bidang keuangan pada perusahaan.
  • Sekuritas dan Investasi

 

  1. Sekuritas

Sekuritas adalah suatu bentuk kepemilikan berupa secarik kertas yang berisikan bentuk kepemilikan untuk mendapatkan bagian dari suatu kekayaan ataupun prospek atas perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut.

  • Jenis-jenis sekuritas

Sekuritas bisa dibedakan menjadi tiga berdasarkan ketentuan analisanya.

  • Sekuritas yang biasa memberikan kita penghasilan tetap.

Sekuritas yang dimaksud dari jenis ini adalah obligasi, sekuritas ini bisa memiliki nilai nominal yang biasa dikenal dengan face value. Ketentuan sekuritas jenis ini berdasarkan perhitungan sekuritas akan didapat hasil yaitu bila tingkat suku bunga yang dianggap oleh investor telah meningkat, harga pasar obligasi akan turun, dan begitu juga sebaliknya. Jadi harga obligasi bergantung pada tingkat suku bunganya itu sendiri.

  • Sekuritas yang memberikan penghasilan tidak tetap.

Jenis dari sekuritas ini adalah saham, biasanya si pemilik saham akan mendapatkan keuntungan dan penghasilan dari saham melalui bentuk dividen dan perubahan harga saham di pasar saham. Jika harga beli saham lebih tinggi dari harga jual saham, maka investor atau pemodal akan mendapatkan capital loss.

  • Sekuritas yang memiliki karakter pilihan.

Salah satu dari jenis sekuritas ini adalah warrant. Warrant adalah opsi atau pilihan untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga saham tertentu yang biasa digunakan sebagai tambahan pada saat penerbitan obligasi. Jika suatu obligasi atau sekuritas disertai dengan warrant maka si pemodal bisa memperoleh bunga yang tetap dari pembelian obligasi dan juga memperoleh opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu.

  1. Investasi

Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.

Investasi jangka panjang adalah investasi dimana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru dapat dicairkan setelah jangka waktu minimal 1 tahun atau investasi jangka panjang sebagai penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Ada banyak bentuk investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang dapat berupa :
1. Penyertaan dalam bentuk saham, obigasi, dan surat berharga lainnya.
2. Dana untuk melunasi utang jangka panjang, atau dana khusus lainnya.
3. Aktiva lain-lain, seperti pembelian tanah dengan rencana penggunaan dimasa yang akan datang.

Bentuk-bentuk investasi jangka panjang :

  1. Saham

Sebuah perusahaan juga bisa mendapatkan dana dari para investor dengan mengeluarkan atau menerbitkan saham. Berbeda dengan obligasi, saham adalah sebuah pernyataan dan bukan merupakan surat hutang dan tidak ditebus penerbitnya.

  1. Reksa Dana (Mutual Funds)

Para investor dapat melakukan investasi namun tidak secara langsung, yakni menggunakan perantaraan perusahaan reksa dana. Dana-dana yang terkumpul dari para investor dalam jumlah yang cukup besar akan meningkatkan tawar-menawar dari perusahaan reksa dana.

  1. Investasi Program Pensiun

Perusahaan asuaransi di Indonesia begitu banyak dan sudah menjamur dengan memasarkan dan memperkenalkan produk-produk unggulannya yang dipadukan dengan program investasi dana pensiun. Apabila tiba masa pensiun, investor akan mendapatkan sejumlah dana yang berasal dari hasil pengembangan dari pihak perusahaan asuransi. Namun investasi dan program pensiun ini tidak banyak menghasilkan bunga dibanding dengan menabung pada sebuah bank tertentu yang sifat bunganya lebih besar. Besar keuntungan dan bunga yang diperoleh tergantung dari besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dari perusahaan asuransi.

  1. Investasi Emas

Emas yang termasuk dalam logam mulia 99,99% merupakan salah satu logam berharga dan langka yang kehadirannya dapat diterima oleh kalangan umum. Emas yang sifatnya mudah dibentuk dan sering digunakan sebagai perhiasan menjadikan emas sebagai alat investasi yang aman dan menguntungkan.
Dalam keadaan yang tidak menentu, banyak orang beralih investasi ke emas karena emas memiliki nilai jual yang lebih stabil dan kapan saja bisa diuangkan saat dibutuhkan.

  1. Obligasi
    Obligasi adalah surat bukti telah memberikan pinjaman kepada pihak yang menerbitkan obligasi dan harus dilunasi pada tanggal jatuh temponya. Adakalanya obligasi juga mempunyai hak atas pembagian keuntungan.
  2. Investasi dalam Aktiva Lain-lain

Perusahaan dapat melakukan investasi pada aktiva lain-lain, misalnya tanah dan bangunan atau properti. Selain karena ada kelebihan dana, investasi itu dimaksudkan untuk keperluan ekspansi masa yang akan datang. Penghasilan dari investasi itu pada umumnya merupakan penghasilan kena pajak. Begitu juga dengan keuntungannya apabila investasi itu dijual.

Tujuan investasi jangka panjang :
1. Untuk memperoleh pendapatan yang tetap dalam setiap periode, antara lain seperti bunga, royalti, dividen, atau uang sewa dan lain-lainnya.
2. Untuk membentuk suatu dana khusus, misalnya dana untuk kepentingan ekspansi, kepentingan sosial.
3. Untuk mengontrol atau mengendalikan perusahaan lain, melalui pemilikan sebagian ekuitas perusahaan tersebut.
4. Untuk menjamin tersedianya bahan baku dan mendapatkan pasar untuk produk yang dihasilkan.
5. Untuk mengurangi persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang sejenis.
6. Untuk menjaga hubungan antar perusahaan.

2.3 Pengertian Modal

Modal adalah sumber daya yang diciptakan oleh manusia dan digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang dan jasa. Istilah modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : modal aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau penggunaan dana, sedangkan modal pasif merupakan sumber dana.
2.4 Sumber-sumber Modal

Keputusan mengenai pemenuhan kebutuhan dana berbicara tentang bagaimana perusahaan memperoleh dana untuk membiayai pengadaan asset/aktiva dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan. Masalah ini dikenal dengan istilah Pembelanjaan Aktif.

Klasifikasi sumber-sumber dana ditinjau dari mana dana tersebut diperoleh :

  1. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan.

Dalam hal ini kebutuhan dana/modal diperoleh dari dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri oleh perusahaan, atau dengan kata lain merupakan pendanaan dengan kekuatan sendiri. Hal ini seringkali disebut sebagai Pembelanjaan Internal (Internal Financing). Yang termasuk sumber dana internal yaitu :

  • Penggunaan laba cadangan.
  • Laba ditahan atau yang tidak dibagikan (Retained Earning).
  • Penyusutan aktiva tetap yang sementara belum digunakan untuk mengganti aktiva tetap yang lama, hal ini dikenal dengan istilah Pembelanjaan Intensif.

Keunggulan pembelanjaan internal :

  • Mudah diperoleh, karena tersedia di perusahaan.
  • Dapat digunakan kapan saja/fleksibel.
  • Tidak ada biaya (misalnya biaya bunga).

Kelemahan pembelanjaan internal :

  • Jumlahnya relatif terbatas, sementara perusahaan mungkin butuh dana yang jumlahnya lebih besar.
  1. Sumber dana yang berasal dari luar perusahaan.

Dalam hal ini kebutuhan dana atau modal didapatkan dari sumber-sumber modal di luar perusahaan. Pendanaan ini bisa didapatkan dengan memenuhi kebutuhan modal dari para pemilik atau kreditur. Hal ini seringkali disebut sebagai Pembelanjaan Eksternal (External Financing).

Yang termasuk sumber dana eksternal yaitu :

  • Modal Asing (debt financing)

Sumber ini berasal dari pihak luar perusahaan, yaitu berupa pinjaman jangka panjang atau jangka pendek. Ciri dari kekayaan asing ini ialah tidak terikat secara permanen, atau hanya terikat sementara, yang sewaktu-waktu akan dikembalikan lagi kepada yang meminjamkan.

Keunggulan pembelanjaan eksternal :

  • Jumlah dana yang tersedia relatif tidak terbatas.
  • Dana dapat diperoleh dari berbagai sumber.

Kelemahan pembelanjaan eksternal :

  • Adanya kewajiban perusahaan untuk membayar bunga atau membayar dividen.

Perbedaan modal sendiri dengan modal asing antara lain :

  1. Modal sendiri berasal dari pemilik, sedangkan modal asing berasal dari pihak luar perusahaan.
  2. Modal sendiri terikat secara permanen dalam perusahaan, sedangkan modal asing terikat sementara.
  3. Modal sendiri mendapat bagian laba, sedangkan modal asing mendapat bunga.
  4. Para pemegang saham memiliki hak suara, sedangkan para pemegang obligasi atau para kreditur yang memberikan modal asing tidak memiliki hak suara.
  5. Jangka waktu jatuh tempo untuk saham cenderung tidak terbatas sedangkan jangka waktu jatuh tempo pengembalian hutang atau modal asing telah ditentukan dengan jelas sebelumnya.
  6. Apabila perusahaan menutup usahanya atau dilikuidasi, maka pihak yang memberikan modal asing mendapat prioritas lebih dulu untuk mendapatkan uangnya kembali dibandingkan dengan para pemegang saham.

 

BAB III

PENUTUP

 

  • Kesimpulan

Untuk membangun sebuah usaha diperlukan modal. Modal adalah sumber daya yang diciptakan oleh manusia dan digunakan sebagai alat untuk memproduksi barang dan jasa. Oleh karena itu peran modal sangat penting dalam perusahaan. Dengan adanya modal dan sumber daya lainnya, perusahaan akan dapat berjalan.

Pembelanjaan perusahaan adalah seluruh aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya minimal dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dan menggunakan atau mengalokasikan dana tersebut seefisien mungkin. Perusahaan melakukan pembelanjaan aktif dan pasif. Dalam pembelanjaan aktif, perusahaan berupaya untuk menyerahkan dana kepada debitur atau menanamkannya dalam surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Sedangkan dalam pembelanjaan pasif, perusahaan berupaya mencari sumber dana guna membelanjai usahanya.

Pemimpin perusahaan perlu memperhatikan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio rentabilitas dan rasio soliditas guna mempertahankan kelangsungan usahanya. Perusahaan juga akan lebih maju jika memiliki sekuritas dan melakukan investasi yang menguntungkan dimasa depan.

DAFTAR PUSTAKA

 

Alma, Buchari. 2010. Pengantar Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Manullang, M. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Medan: Ghalia Indonesia.

Nilasari, Irma & Wiludjeng, Sri. 2006. Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumarni, Murti & Suprihanto, John. 2014. Pengantar Bisnis ( Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan). Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Finance Roll. (2012). Sekuritas. From http://financeroll.co.id/uncategorized/sekuritas/, 15 November 2014

 

 

Standard

2 thoughts on “FUNGSI KEUANGAN PERUSAHAAN

  1. Pingback: Peranan Akuntan dalam fungsi Manajemen Perusahaan | Ayuningtiyas

  2. Pingback: Tugas 5 – Stairs to Knowledge

Leave a comment